LAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI-Mejelang puncak HUT Kemerdekaan RI ke-76, pedagang pernak pernik HUT Kemerdekaan mulai bermunculan di sudut Kota Jambi. Namun tak seperti biasa, pedagang bendera saat ini tak sebanyak biasanya. Hal itu karena efek pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negeri.
Sebab, pedagang musiman tersebut rata-rata bukan warga asli Kota Jambi. Pedagang bendera tersebut datang dengan rombangan pada akhir Juli 2021 lalu. Mereka membawa langsung pernak pernik HUT RI tersebut dari pulau Jawa.
Seperti Jeber, salah satu pedagang bendera yang menjajakan dagangan di kawasan Jalan Pattimura Kota Jambi, tepatnya di depan kuburan cina.
Saat dibincangi harian pagi Jambi One, Jeber mengaku datang dari Garut Jawa Barat pada 28 Juli 2021 lalu. Ia datang ke Jambi dengan rombongan sekitar 50 orang. Biasanya sampai 100 orang. Namun karena pandemi, tak banyak temannya yang ikut berdagang.
“Disini kita tinggal di rumah sewa. Kami datang orang 50. Ada yang berjualan di Talang Banjar, Kota Baru. Ada juga yang di Tanjab Timur,” kata Jeber, kemarin (8/8).
Jeber mengaku, menjual bendera musiman ini sudah dua tahun terakhir dilakoninnya di Kota Jambi.
“Tahun lalu juga disini. Sebelum-sebelumnya saya dagang bendera ini di Lampung. Karena musiman ini kita memang pindah-pindah,” imbuhnya.
Kata Jeber, berdagang pada saat pendemi ini sangat jauh berbeda dengan kondisi normal beberapa waktu lalu. Tingkat daya beli terhadap pernak pernik HUT RI turun bahkan mencapai 50 persen dari saat sebelum pandemi.
“Susah iya karena corona. Pendapatan jauh turun. 50 persen ada turunnya,” ujarnya.
Kini dalam sehari sebut Jeber, rata-rata omsetnya Rp 200 ribu. Jika sebelum pandemi duku Ia bisa mendapatkan Rp 400-500 ribu per hari.
“Kita disini sampai tanggal 16 Agustus 2021,” sebutnya.
Harga bendera dan yang dijual Jeber beragam. Mulai dari harga Rp 20 ribu hingga harga Rp 280 ribu.
“Sehari adalah sekitar 10 orang yang beli, itupun dari pagi sampai pukul 19.00 WIB” kata Jeber yang keseharian jika di Garut sebagai tukang bangunan. (LK07)