LAMPUKUNING.ID, BUNGO – Prinsip gotong royong dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bertujuan demi memberikan jaminan kesehatan bagi para peserta yang membutuhkan dan bersama-sama ditolong bagi peserta yang sehat. Absah (53) merupakan peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU). Sebagai seorang karyawan buruh perkebunan sawit swasta, jaminan kesehatan menjadi wajib dimiliki.
Absah dan suaminya bekerja disebuah perusahaan sawit di daerah kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo. Menurutnya memiliki jaminan kesehatan sangat penting mengingat Absah dan suami bekerja membutuhkan tenaga fisik yang lumayan berat.
“Jadi saya dan suami karena bekerja diperusahaan jadi ada tanggungan terhadap jaminan kesehatan termasuk menanggung anak kami. Dengan pekerjaan yang berat dan berisiko kita tidak tahu kapan terjadi cidera, disamping kecelakaan kerja hal-hal tak terduga ketika dirumah bisa saja terjadi. Sebagai buruh panen sawit yang bekerja diperusahaan saya merasa lega karena kami semua memiliki jaminan kesehatan yang sewaktu-waktu bisa saja dibutuhkan,” kata Absah pada Kamis,(19/08).
Absah melanjutkan ceritanya bahwa hadirnya Program JKN-KIS ini sangat bermanfaat terlebih saat Ia dan keluarga akan berobat.
“Saya dan keluarga sangat merasakan manfaat dari progam ini, karena buruh seperti kami perlu adanya jaminan kesehatan. Nah untungnya tempat kami bekerja sudah mendaftarkan saya dan keluarga sebagai peserta JKN-KIS. Terlebih suami saya sebagai pemanen kadang-kadang terkena duri sawit yang bisa saja melukai dengan parah,” tambah Absah.
Selanjutnya Absah mengatakan bahwa Ia dan keluarga bersyukur telah terdaftar dan memiliki jaminan kesehatan melalui Program JKN-KIS ini.
“Alhamdulillah, saya dan suami sudah ditanggung oleh perusahaan dan memiliki JKN-KIS setidaknya memiliki jaminan kalau nanti ada terjadi tiba-tiba mendadak sakit, kartu aktif dan bisa langsung digunakan. Hanya saja diharapkan kita semua tentu selalu sehat dan tidak memakai pelayanan dan dapat membantu orang lain yang membutuhkan,” tutup Absah. (*)