Kasat Pol PP: Kalau Merasa Dirugikan Silakan Ke Jalur Hukum

lampukuning id kasat pol pp kota jambiLAMPUKUNING.ID,KOTA JAMBI- Terkait beredarnya video yang viral di media sosial dimana di dalam video tersebut ada pengakuan seorang pemuda yang mengatakan dirinya mengalami tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum Sat Pol PP Kota Jambi, Kamis (10/06/2021).

Pemuda tersebut berinisial FD (21) warga Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi,didalam video itu FD menjelaskan Kronologi awal kejadian yang menimpa dirinya.

Ia mengatakan “pada saat duduk di Taman Kota Baru Tugu Keris, Poll PP itu datang ke kami bang ,katena kami dak pakai masker Sat Pol PP, ” Katanya

“Terus kami ditanya oleh Sat Pol PP, ini sampah siapo, kami jawab bukan sampah sayo bang, sampah sayo cuman teh gelas nih lah bang, sudah tuh kami di tinju bang terus kami dibawak dan di banting ke mobil Sat Poll PP bang,” Katanya.

Dirinya mengatakan ” yang memukul kami kurang lebih tujuh orang,terus kami di bawa ke Kantor Sat Poll PP sekira pukul 20:00 WIB malam”,jelas Fd.

FD juga mengakui kalau dirinya sama sekali tidak mengkonsumsi alkohol ataupun tuak “Di Kantor Sat Poll PP kami disiram, kami minta keadilan, akibat dari kejadian pemukulan tersebut saya mengalami luka fisik dan saya juga sudah melakukan visum, “Ujar FD

Kasat Poll PP kota Jambi Mustari saat ditemui awak media mengatakan saat anggota kita lagi patroli menemukan tiga pemuda yang diduga mabuk tuak dan saat ditegur oleh anggota kita, pemuda tersebut melawan petugas serta mengajak duel para petugas.

Mustari menerangkan “tidak ada petugas kami melakukan penganiayaan, kami membawa nya dengan tujuan mengamankan, karena disitu tempat destinasi pariwisata,” Terangnya.

Mustari juga menjelaskan “kita menanyakan beli tuak itu dimana terus salah satu pemuda tersebut mengakui beli tuak tersebut di Simpang Rimbo, “jelasnya.

Dirinya mengatakan “selanjutnya kita selaku Sat Poll PP melakukan pembinaan fisik berupa olah raga yakni Pus Up, setelah itu mereka kita pulangkan dalam kondisi sehat,” Katanya.

Mustari menambahkan apa bila ada pemberitaan di media sosial terkait kejadian itu, sebenarnya tidak seperti itu.

“Kalau mereka memang dirugikan silakan menuntut ke jalur hukum, yang jelas ada rekamanya bahwa para pemuda itu mengakui habis minum tuak,” Pungkasnya.(Rza)