Seluruh Biaya Ditanggung BPJS Kesehatan, Bayi Warga Tebo Dirawat 36 Hari di RS Moelia

LAMPUKUNING.ID,MUARA BUNGO – Kebahagiaan sekaligus kelegaan dirasakan pasangan suami istri Suwardi dan Sugiarti. Berdomisili Kabupaten Tebo, Jambi, Suwardi dan keluarga terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen PBPU Mandiri Kelas 3. Keduanya baru saja mengalami pengalaman luar biasa saat bayi baru lahir mereka dirawat intensif selama 36 hari di RS Ibu dan Anak Moelia, Muara Bungo, tanpa harus membayar sepeser pun. Seluruh biaya pelayanan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Peristiwa tersebut bermula saat Ibu Sugiarti mengalami pendarahan di usia kandungan 27 minggu. Kondisi tersebut membuat keluarga segera melarikannya ke RS di Muara Bungo. Berdasarkan hasil pemeriksaan Dokter, diketahui bahwa kehamilan tersebut dalam kondisi gawat dan harus segera dilakukan tindakan operasi caesar untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Operasi berjalan lancar, namun bayi yang dilahirkan prematur dengan berat badan di bawah normal harus mendapatkan perawatan intensif di ruang perinatologi. Saat ini, bayi tersebut masih berada dalam inkubator di bawah pengawasan tim medis.

“Waktu itu kami bingung dan cemas. Istri saya pendarahan dan harus segera operasi. Alhamdulillah semuanya ditangani cepat, dan anak kami juga langsung ditangani setelah lahir. Saat ini juga Alhamdulillah sudah lebih satu bulan, tepatnya 36 hari, kondisi putri kami semakin membaik.” ujar Bapak Suwardi saat ditemui di RS Moelia.

Menurutnya, selama proses persalinan hingga perawatan intensif, ia tidak diminta membayar apa pun. Seluruh pelayanan, mulai dari operasi caesar hingga inkubator dan tindakan medis lanjutan, ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan melalui program JKN.

“Sudah 36 hari anak kami dirawat, dan kami tidak ada biaya sama sekali. Semua ditanggung BPJS. Kalau tidak ditanggung BPJS, tentu berat sekali bagi kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Ibu Sugiarti pun mengungkapkan hal serupa. Ia tidak menyangka bahwa kepesertaannya dalam JKN Mandiri bisa memberikan perlindungan sebesar ini, apalagi dalam situasi darurat yang mengancam nyawa.

“Manfaat nyata dari program JKN ini benar-benar dapat langsung saya rasakan. Selain meringankan biaya, pelayanannya juga sangat bagus, kami sangat puas. Bahkan kami sudah dianggap seperti keluarga sendiri dengan Dokter dan Perawat selama kurang lebih satu bulan disini,” ucapnya haru.

Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memang dirancang untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk saat menghadapi kondisi kritis. Dengan prinsip gotong royong, peserta yang sehat membantu peserta yang sakit melalui iuran yang dibayarkan setiap bulan.

Pasangan ini pun mengimbau masyarakat agar tidak menunda menjadi peserta JKN. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga status aktif kepesertaan, karena musibah bisa datang kapan saja, tanpa pemberitahuan.

“Untuk kawan-kawan yang belum mendaftar menjadi Peserta JKN, sebaiknya segeralah mendaftar. Untuk yang menunggak, penting sekali untuk rutin membayar iuran. Semoga kita selalu sehat, tapi kalau tiba-tiba sakit, kita sudah bisa gunakan kapan pun,” pesan Bapak Suwardi.

“Semoga anak kami segera sehat dan bisa pulang. Kami sangat berterima kasih kepada RS Moelia, dan BPJS Kesehatan dan semua pihak yang sudah membantu kami melewati masa-masa sulit ini. Kami berharap keduanya tetap mempertahankan pelayanan yang terbaik,” tutup Sugiarti.

Kisah Bapak Suwardi dan Ibu Sugiarti menjadi salah satu dari banyak contoh nyata bagaimana Program JKN hadir sebagai pelindung kesehatan dan finansial masyarakat Indonesia. Melalui kemitraan dengan rumah sakit dan fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta di seluruh penjuru negeri.(*)